Berikut ini adalah 'makalah film 3 idiots tugas psikologi pendidikan pdf' yang bisa anda unduh secara gratis dengan menekan tombol download yang ada pada tautan dibawah ini. Psikologi Belajar (Ed. Jakarta: Rineka. Program Pendidikan Profesional Guru bimbingan dan konseling Masa Depan dan Tantangan di Era. Penelitian Sosial vis a vis Kebijakan Pendidikan (Laporan Hasil Penelitian).
EDUCATIONAL PSYCHOLOGY Syafrimen, PhD Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung 2/1/18. Secara etimologis, Psikologi berasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa atau nafas hidup, dan “logos” atau ilmu. Dilihat dari arti kata tersebut seolah-olah psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Psychology is an academic and applied discipline that involves the scientific study of mental functions and behaviors.
Psikologi: Disiplin akademis dan terapan yang melibatkan studi ilmiah fungsi mental dan perilaku. 2/1/18 Education: in its general sense is a form of learning in which knowledge, skills, and habits of a group of people are transferred from one generation to the next through teaching, training, research, or simply through autodidacticism. Generally, it occurs through any experience that has a formative effect on the way one thinks, feels, or acts. Dewey, John (1916/1944). Democracy and Education.
The Free Press. ISBN 0-684-83631-9. Pendidikan: Pewarisan budaya dari sekelompok orang yang dipindahkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, penelitian, atau secara otodidak.
Pendidikan tersebut terjadi melalui pengalaman yang memiliki efek pada cara orang berpikir, merasa, atau melakukan tindakan. 2/1/18 Pendidikan: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1). 2/1/18 PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI. John Dewey: Pendidikan merupakan suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk menghasilkan kesinambungan sosial.
Horne: Pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan. Frederick J. Mc Donald: Pendidkan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat (behavior) manusia. Yang dimaksud dengan behavior adalah setiap tanggapan atau perbuatan seseorang, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang. 2/1/18. M.J. Langeveld: Pendidikan adalah setiap pergaulan yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak merupakan lapangan atau suatu keadaan dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung.
Hasan Langgulung: istilah pendidikan dalam bahasa inggris “education”, berasal dari bahasa latin yaitu educere, yang berarti memasukkan sesuatu, barangkali memasukkan ilmu ke kepala seseorang. Dalam makna yang lebih luas Hasan Langgulung mengartikan pendidikan sebagai usaha memindahkan nilai-nilai kebudayaan kepada setiap individu dalam masyarakat. Pendidikan merupakan suatu action yang diambil oleh suatu masyarakat, kebudayaan, atau peradaban untuk memeliahara kelanjutan hidupnya. 2/1/18 is acquiring new, or modifying existing, knowledge, behaviors, skills, values, or preferences and may involve synthesizing different types of information. Learning Memperoleh sesuatu yang baru, atau memodifikasi yang sudah ada, pengetahuan, perilaku, keterampilan, nilai-nilai, dan mungkin melibatkan berbagai jenis informasi. Schacter, Daniel T. Gilbert, Daniel M.
![Pdf Pdf](http://image.slidesharecdn.com/contohkatapengantar-140713032250-phpapp02/95/contoh-kata-pengantar-makalah-1-638.jpg?cb=1405239803)
Wegner (2009, 2011). Psychology, 2nd edition. Worth Publishers. ISBN 978-1-4292-3719-2.
2/1/18 EDUCATIONAL PSYCHOLOGY Educational psychology is the study of how humans learn in educational settings, the effectiveness of educational interventions, the psychology of teaching, and the social psychology of schools as organizations. Psikologi pendidikan: Studi tentang bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi sosial dari sekolah sebagai organisasi. 2/1/18 Educational psychology is concerned with how students learn and develop, often focusing on subgroups such as gifted children and those subject to specific disabilities. Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagaimana siswa belajar dan berkembang, sering fokus pada sub kelompok seperti anak-anak berbakat dan mereka yang cacat spesifik. Lucas, J.L.; Blazek, M.A. & Riley, A.B. The lack of representation of educational psychology and school psychology in introductory psychology textbooks.
Educational Psychology, 25, 347–51 Wikipedia, the free encyclopedia, Redirected from Educational Psychology. 2/1/18. Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan Santrock, John W.
Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010, hal. Ensiklopedia amerika: Psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan–penemuan dan menerapkan prinsip–prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien dalam pendidikan. Witherington: Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang prosesproses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. 2/1/18 Simpulan: Psikologi Pendidikan: Ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam dunia pendidikan, meliputi studi sistematis tentang proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia, tujuannya untuk mengembangkan dan meningkatkan keefisienan di dalam pendidikan. 2/1/18. Bidang psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis bidang psikologi sebelum abad ke-20: William James.
Tokoh kedua yang berperan besar dalam membentuk psikologi pendidikan adalah John Dewey (1859-1952). (Inggris)' Dewey and Vygotsky: Society, Experience, and Inquiry in Educational Practice', Educational Researcher, 2001, hal. Perintis ketiga adalah E. Thorndike (1874-1949). 'From Laws of Learning to a Science of Values', American Psychologist, 1998, hal.
2/1/18 Pentingnya Psikologi Pendidikan bagi Pendidik. Kontribusi Bagi Proses Pendidikan. Kontribusi Bagi Peserta Didik. Kontribusi Bagi Pendidik Mendidik merupakan pekerjaan yang cukup kompleks, karena pendidik berhadapan dengan murid/siswa yang berfariasi. Untuk itu Diaz (1997) mengatakan bahwa tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif. Pendidik semestinya menguasai berbagai perspektif dan strategi, selanjutnya mampu mengaplikasi strategi tersebut secara fleksibel dalam dunia pendidikan.
Untuk itu Pendidik Perlu paling tidak Dua Hal: i. Pengetahuan & keahlian profesional ii. Komitmen dan motivasi iii. Memahami psikologi Siswa 2/1/18 GOOD LUCK AND MAY GOD BLESS YOU!!!!
TUGAS BAHASA INDONESIA Tentang SEJARAH DAN DEFENISI PSIKOLOGI Disusun Oleh FERDI Dosen pembimbing Farel Olva Zuve, M.Pd JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM 1 FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) IMAM BONJOL PADANG 1438H/2016M KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT. Karena Berkat nikmat dan Rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dan tidak lupa sholawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membebaskan kita dari zaman kebodohan. Dalam makalah ini penulis membahas tentang “Sejarah dan Definisi Psikologi”. Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi yang membutuhkan baik dunia pendidikan ataupun para akademis yang ingin meningkatkan pengetahuannya. Apabila ada kesalahan dalam makalah ini penyusun minta maaf. Karena kealpaan dan kekhilafan itu adalah sifat manusia yang nyata di dunia. Apabila ada kritik dan saran membangun dalam penulisan maupun dalam pembahasan makalah ini demi kemajuan pendidikan, sangat diharapkan.
Akhir kata dari penyusun mengucapkan terima kasih banyak. Padang, Januari 2017 Pemakalah 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Rumusan Masalah. Tujuan Penulisan. 1 BAB II PEMBAHASAN.
Pengertian Psikologi. 2 Sejarah Psikologi.
4 Obyek Studi dan Ruang Lingkup Psikologi. 5 BAB III PENUTUP. 8 DAFTAR PUSTAKA 3 BAB I PENDAHULUAN A.
![Pendidikan Pendidikan](http://2.bp.blogspot.com/-UkX9ZqYvNCk/VP5Xxfe0C6I/AAAAAAAACh0/ZqUqi1iiiV8/s1600/MAKALAH%2BPENDIDIKAN-HAKEKAT%2BBELAJAR%2BDAN%2BPEMBELAJARAN.png)
Latar Belakang Masalah Ilmu jiwa atau psikologi adalah suatu cabang dari ilmu pengetahuan yang mempelajari, menyelidiki atau membahas fungsi-fungsi kejiwaan dari orang yang sehat. Atau dengan perkataan lain psikologi mempelajari aktivitas kehidupan kejiwaan dari orang yang normal. Sejarah psikologi berawal dari berkembangnya ilmu filsafat yang membahas tentang “jiwa”. Sejak zaman filsuf-filsuf besar seperti Socrates (469-399 SM) telah berkembang filsafat mental yang membahas secara jelas persoalan “jiwaraga”. Kemudian ada Rene Descartes (1596-1650) mengemukakan bahwa manusia memiliki dimensi jiwa dan raga yang tidak dapat dipisahkan.
Di dalam lapangan ilmu jiwa atau psikologi sendiri terdapat bermacam-macam definisi tentang ilmu jiwa. Mulai dari tokoh-tokoh psikologi yang mereka berusaha mengartikan psikologi sesuai dengan cara pandang dan pikiran mereka masing-masing hingga lahirnya berbagai aliran dalam psikologi. Semua itu tidak terlepas dari adanya usaha dalam mengartikan psikologi secara spesifik agar lebih mudah dipahami khalayak umum. Rumusan Masalah 1.
Apa pengertian Psikologi?? Bagaimana sejarah adanya psikologi? Apa saja objek kajian psikologi? Tujuan Penulisan 1.
Untuk mengetahui pengertian psikologi 2. Untuk mengetahui sejarah adanya psikologi 3. Untuk mengetahui objek kajian psikologi BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Psikologi 1 Menurut asal katanya psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Psyche dan Logos. Psyche berarti jiwa, sukma dan roh, sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan atau studi. Jadi pengertian psikologi secara harfiah adalah ilmu tentang jiwa.1 Dalam pengertian lain disebutkan psikologi adalah ilmu tentang fitrah manusia, kecenderungan manusia, perkembangan manusia, dan pikiran manusia.2 Ahli psikologi disebut psikolog.3 Sedangkan arti psikologi secara istilah, ada berbagai definisi. Hampir dapat dikatakan tiap-tiap ahli psikologi memberikan definisi sendiri-sendiri, diantaranya adalah: 1.
Woodwort dan D.G. Marquis mengatakan bahwa “psikologi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas-aktifitas individu dalam hubungan dengan lingkungannya.”4 2. Garner Murphy “psikologi adalah ilmu yang mempelajari respon yang 3. Diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.” Clifford T. Morgan “psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.”5 Psikologi atau ilmu jiwa sebagaimana yang diterangkan Ki Fudyartanta dalam bukunya yang berjudul psikolagi umum, mengartikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari segala aktivitas jiwa, yaitu mencangkup segala sesuatu yang diperbuat oleh manusia yang terwujud dalam kegiatan manusia (human activities).
Kegiatan manusia maksudnya kegiatan yang tampak dan tidak tampak, jadi segala kegiatan manusia. Istilah psikologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan fenomena kejiwaan atau gejala psikis umpamanya perasaan-perasaan, anganangan, pikiran-pikiran, sikap-sikap, kemauan-kemauan dan sebagainya. 1 Alex Sobur,Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah ( Bandung: Pustaka Setia, 2003 ) hlm 19 2 Andiharyadi, Dimensi Spiritual Psikologi (Bandung, Pustaka Hidayah, 2000) hlm 13 3 Ki Fudyartanta, Psikologi Umum I Dan II ( Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001 ) hlm. 1 4 Ibid., hlm. 7 5 Sarlito W Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 6 2 Psikologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan alam sekelilingnya, mempelajari tingkah laku manusia dalam hubunganya dengan sesama manusia dan mempelajari aktivitas-aktivitas jiwa yang tidak tampak dalam pernyataanpernyataan, misalnya melamun, berfantasi yang tidak diekspresikan dan sebagainya.6 Selain definisi dan penjelasan diatas, psikologi mempunyai bermacammacam aliran yang mendefinisikan psikolgi atau ilmu jiwa menurut pemahaman mereka masing-masing, yaitu: 1.
Aliran Filosofis dalam ilmu jiwa: Ilmu jiwa filsafat adalah ilmu yang 2. Mempelajari hakikat dari jiwa dan proses kejiwaan. Aliran Behaviorisme: Ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari tingkah 3. Laku manusia sebagaimana yang tampak dalam kehidupan sehari-hari. Aliran Sosiologisme: Ilmu jiwa adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari proses penyesuaian diri dari manusia dengan alam 4.
Aliran Biologisme dalam ilmu jiwa: Proses kejiwaan diselidiki secara biopsikologis. Jadi yang diselidiki adalah proses perjalanan stimulus (perangsang) setelah ditterima oleh alat-alat indra sampai pusat susunan 5. Syaraf yaitu otak atau sumsum tulang belakang (columna spinalis). Aliran Individualisme dalam ilmu jiwa: Menurut aliran ini ilmu jiwa mempelajari proses-proses kejiwaan menusia sebagai individu. Proses-proses kejiwaan diabstaksikan lepas tanpa hubunngan orang lain. Aliran Ilmu Jiwa Analitis: Jiwa seolah-olah dianalisir menjadi unsur-unsur atau elemen-elemen seperti perasaan, tanggapan, pengamatan dan lain- 7.
Aliran Ilmu Jiwa Dalam: Yang dipelajari ialah proses-proses kejiwaan yang lebih dalam lagi sampai alam ketidak sadaran jiwa misalnya proses mimpi, proses timbulnya dorongan-dorongan (komplek-komplek) yang 8. Aliran Refleksiologis dalam ilmu jiwa: aliran ini mempelajari prosesproses kejiwaan sebagai reflek. 6 Ki Fudyartanta, Psikologi Umum I Dan II ( Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001 ) hlm. Aliran Ilmu Jiwa Gestalt atau Aliran Ilmu Jiwa Totalis: aliran ini menganggap bahwa proses kejiwaan itu adalah proses keseluruhan dalam 10. Arti proses kejiwaan yang satu menyangkut pula proses kejiwaan lainnya. Aliran Personalisme dalam ilmu jiwa: Menganggap bahwa jiwa itu sebagai personal, sebagai pribadi.7 Sejarah Psikologi Sebelum psikologi berdiri sendiri sebagai ilmu pengetahuan pada tahun 1879, psikologi ( atau tepatnya gejala-gejala kejiwaan ) dipelajari oleh filsafat dan ilmu faal.
Filsafat sudah mempelajari gejala-gejala kejiwaan sejak 500-600 tahun SM, yaitu melalui filsuf-filsuf yunani kuno. Di antara para filsuf itu adalah Thales ( 624-548 SM ) yang dianggap sebagai bapak filsafat. Beliau mengartikan bahwa jiwa sebagai sesuatu yang supernatural. Kemudian ada Anaximander (611-546 SM) yang berpendapat segala sesuatu berasal dari apeiron artinya tak terbatas, tak bisa mati, yaitu seperti konsep tentang Tuhan di zaman sekarang dan masih banyak lagi tokohtokoh filsafat Yunani lainnya yang sudah lebih dulu dalam memaknai jiwa. Dari sekian banyak tokoh yang kemudian berperan paling penting terhadap perkembangan psikologi ratusan tahun ke depan adalah tiga serangkai Sokrates ( 469-399 SM ), Plato ( 427-347 SM ), dan Aristoteles (384- 322 SM), yang sering disebut dengan trio SPA.
Pemikiran para filsuf Yunani Kuno berkembang terus sampai pada zaman Renaisan, yaitu zaman revolusi ilmu pengetahuan di Eropa. Pada era ini Rene Descrates (1596-1650 ), seorang filsuf perancis, mencetuskan definisi bahwa ilmu jiwa ( psikologi ) adalah ilmu tentang kesadaran.
Setelah pasca zaman Renaisan muncul Era ilmu Faal, para ahli ilmu Faal (fisiologi) ketika itu, khususnya para dokter mulai tertarik pada masalahmasalah kejiwaan. Hal ini dimulai dengan Sir Charles Bell ( 1774-1842, Inggris ) dan Francois Magendie ( 1783-1855, Perancis ) yang menemukan syaraf-syaraf sensorik ( penginderaan ) dan syaraf-syaraf motorik ( yang memengaruhi gerak dan kelenjar-kelenjar ), para ahli kemudian menemukan berbagai hal, antara lain pusat bicara di otak ( Paul Brocca, 1842-1880, 7 Ibid., hlm 11-13 4 Jerman) dan mekanisme refleks ( Marshall Hall, 1790-1857, Inggris ). Setelah penemuan-penemuan itu timbullah definisi-definisi tentang psikologi yang mengaitkan psikologi dengan tingkah laku dan selanjutnya mengaitkan tingkah laku dengan refleks. Ivan Pavlov ( 1849-1936, Rusia ), misalnya mendefinisikan psikologi sebagai ilmu tentang refleks dan karena itu psikologi tidak berbeda dari ilmu faal.8 C.
Obyek Studi dan Ruang Lingkup Psikologi 1. Objek Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu a. Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsure yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret b. (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya yaitu manusia.9 Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya.
Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain (psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat empiris atau nyata, yang dapat diobservasi untuk memorediksi, menggambarkan sesuatu yang dilihat.
Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan melihat dari matanya.10 Dalam makalah ini tidak akan dibicarakan psikologi yang membicarakan hewan atau psikologi hewan, melainkan membicarakan tentang psikologi yang berobyekkan manusia, yang sampai saat ini dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Psikologi Umum 8 Op.Cit, hal. 9 Alex Sobur, Psikologi Umum, ( Bandung: Pustaka Setia, 2003), hlm. 41 10 Ibid., hlm.
42 5 Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktifitas-aktifitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal, dan yang beradab (berkultur).11 Macam-macam psikologi umum: a. Psikologi perkembangan Psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua yang mencakup psikologi anak, psikologi puber atau adolesensi ( psikologi pemuda ), psikologi orang dewasa, psikologi orang tua. Psikologi social Psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial. Psikologi pendidikan Psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara belajar dan sebagainya.
Psikologi kepribadian dan tipologi Psikologi yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe-tipe kepribadian manusia. Psikopatologi Psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak norman atau abnormal f. Psikologi Kriminil Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal kejahatan atau kriminalitas. Psikologi perusahaan Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal perusahaan 11 Agus Sujanto, Psikologi Umum, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm. Psikologi Khusus Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas-aktivitas psikis manusia.
Hal-hal yang khusus yang menyimpang dari hal-hal yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus. 7 BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan Dari pembahasan makalah kami tersebut dapat diambil pengertian dari psikologi yaitu ilmu yang mempelajari segala aktivitas jiwa, yaitu mencangkup segala sesuatu yang diperbuat oleh manusia yang terwujud dalam kegiatan manusia (human activities). Adapun dalam psikologi sendiri juga terdapat beberapa definisi dari aliran-aliran dalam psikologi seperti dari Aliran Filosofis dalam ilmu jiwa, aliran behaviorisme, aliran sosiologisme, aliran biologisme dalam ilmu jiwa, aliran individualisme dalam ilmu jiwa, aliran ilmu jiwa analitis, aliran ilmu jiwa dalam, aliran refleksiologis dalam ilmu jiwa, aliran ilmu jiwa gestalt atau aliran ilmu jiwa totalis, aliran personalisme dalam ilmu jiwa. Sejarah psikologi sudah ada sebelum berdiri sendiri sebagai ilmu pengetahuan pada tahun 1879, psikologi (atau tepatnya gejala-gejala kejiwaan) dipelajari oleh filsafat dan ilmu faal. Filsafat sudah mempelajari gejala-gejala kejiwaan sejak 500-600 tahun SM, yaitu melalui filsuf-filsuf yunani kuno. Saran Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan penyusunannya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat membangun penulisan makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Andiharyadi. Dimensi Spiritual Psikologi. Pustaka Hidayah.
8 Fudyartanta Ki. Psikologi Umum I Dan II. Pustaka Pelajar.
Sarwono Sarlito W. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah.
Bandung: Pustaka Setia. Sujanto, Agus.
Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.